Posts Subscribe to This BlogComments

Follow Us

New Articles

1 2 3 4 5

Kamis, 11 Maret 2010

Kelenjar Tiroid (kelenjar gondok)





gambar anatomi tiroid
  • Kelenjar yang terdapat di leher bagian depan di sebelah bawah jakun dan terdiri dari dua buah lobus.
  • Kelenjar tiroid menghasilkan dua macam hormon yaitu tiroksin (T4) dan Triiodontironin (T3).

  • Hormon ini dibuat di folikel jaringan tiroid dari asam amino (tiroksin) yang mengandung yodium. Yodium secara aktif di akumulasi oleh kelenjar tiroid dari darah. Oleh sebab itu kekurangan yodium dalam makanan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok hingga 15 kali.

No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Tiroksin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan, dan kegiatan system saraf
2.
Triiodontironin
Mengatur metabolisme, pertumbuhan, perkembangan dan kegiatan sistem saraf
3.
Kalsitonin
Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara mempercepat absorpsi kalsium oleh tulang.

Regulasi hormon Tiroid

Salah satu keadaan yang diakibatkan kerusakan kelenjar tiroid adalah penyakit Grave. Keadaan ini menyebabkan mata membengkak (kiri). Gondok adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh pembesaran kelenjar tiroid (kanan).
Jenis penyakit tiroid yang utama:
  • Hipertiroidisme / Tirotoksikosis
  • Hipotiroidisme
Hyperthyroidism / thyrotoxicosis, hormon tiroid T3 dan T4 didapati lebih tinggi daripada orang biasa. Antara penyebab penyakit ini ialah :
  • Grave's disease. Antibodi di dalam badan menyebabkan tiroid membesar dan mengeluarkan lebih hormon. orang yang menghidapi penyakit ini mengeluarkan hormon berlebihan
  • Thyroiditis (tiroid bengkak).
  • Toxic nodule goitre. Terlalu banyak iodin di dalam makanan
Tanda-tanda orang yang menghidapi hipertiroidisme:
  • Bengkak di leher
  • Degupan jantung bertambah, sentiasa berdebar-debar
  • Gementar dan gelisah,
  • Haid tidak teratur, kurang atau tidak datang
  • Kesuburan turun
  • Mata menjadi besar (bulging)
  • Kejang otot
  • Oesteoporosis
  • Pengeluaran keringat banyak,
  • Suhu badan naik,
  • Rambut rontok
  • Sulit bernafas
  • Susah tidur
  • Tekanan darah naik
  • Turun berat badan walaupun selera naik
  • Lemah
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_tiroid
Read More...

Kelenjar Hipofisis



Kelenjar Hipofisis ini terletak pada lekukan tulang selatursika di bagian tulang baji dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
Pembebasan hormon Adenohipofisis dikontrol oleh hipotalamus. Sel – sel neurosekresi di hipotalamus mensekresi hormone pembebas dan hormone penghambat ke dalam jaringan kapiler yang terletak di batang pituitary. Darah yang mengandung hormone tersebut mengalir melalui pembuluh – pembuluh portal pendek kedalam jaringan kapiler kedua di dalam pituitary anterior. Sebagai respon terhadap hormone pembebas spesifik, sel – sel endokrin di pituitary anterior mensekresikan hormone tertentu ke dalam sirkulasi.
(Campbell, 1925)

a. Hormon yang dihasilkan anterior hipofisis
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Hormon Somatrotof
Pertumbuhan sel dan anabolisme protein
2
Hormon Tiroid (TSH)
Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid
3
Hormon Adrenokortikotropik (ACTH)
Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh korteks adrenal
4
Follicle Stimulating Hormon (FSH)
a. Pada wanita : merangsang perkembangan folikel pada ovarium dan sekresi estrogen
b. Pada testis : menstimulasi testis untuk mengstimulasi sperma
5
Luteinizing hormone (LH)
a. Pada Wanita : bersama dengan estrogen menstimulasi ovulasi dan pembentukan progesterone oleh korpus luteum
b. Pada pria : menstimulasi sel – sel interstitial pada testis untuk berkembang dan menghasilkan testoteron
6
Prolaktin
Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu oleh kelenjar susu
Pratiwi, (2007 : 198)
Regulasi Hormon anterior hipofisis / Adenohipofisis

(fitonline2000@yahoo.com)
b. Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Oksitosin
Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses melahirkan
2
Hormon ADH
Menurunkan volume urine dan meningkatkan tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah
Pratiwi, (2007 : 198)
Regulasi hormon posterior hipofisis/neurohipofisis
(fitonline2000@yahoo.com)
Sel – sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH dan oksitosin. Neurohipofisis membebaskan hormone itu ke dalam darah, dimana hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan dengan sel target di ginjal, oksitosin berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan uterus
c. Hormon yang dihasilkan intermediet hipofisis
No.
Hormon
Prinsip kerja
1
Melanocyte stimulating hormon (MSH)
Mempengaruhi warna kulit individu
Read More...

Sistem Hormon Manusia

SELAMAT DATANG DI DUNIA BIOLOGI
MARI BELAJAR TENTANG SISTEM HORMON MANUSIA

Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu :

1. Kelenjar Hipofisis
  • Terletak pada dasar otak besar.
  • menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
  • Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
  • Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
  • Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
  • Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
  • Hormon tiroksin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
  • Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.
  • Kelenjar ini menghasilkan parathormon.
  • Parathormon berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah.
4. Kelenjar Timus
  • Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
  • Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
  • Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi.
  • Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.

5. Kelenjar Adrenal (anak ginjal)
  • Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal.
  • Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
  • Menghasilkan hormon Adrenalin.
  • Menghasilkan hormon insulin.
  • Hormon insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
  • Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan.
  • Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes.
7. Kelenjar Kelamin
a. Ovarium
Ovarium menghasilkan hormon :
  • Estrogen; berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
  • Progesteron; berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.

b.Testis

  • Testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
  • Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.


Read More...

RPP dan Silabus Biologi SMA

Read More...

Gerak pada Manusia

ALAT GERAK PADA MANUSIA


Gerakan tubuh dimungkinkan karena adanya kerjasama antara tulang dan otot. Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak bila tidak digerakkan oleh otot. Otot dapat menggerakkan tulang karena dapat berkontraksi. Otot disebut alat gerak aktif sedangkan tulang disebut alat gerak pasif.

Tulang-tulang di dalam tubuh manusia membentuk rangka.
Fungsi rangka:
1. Memberi bentuk pada tubuh.
2. Sebagai alat gerak pasif.
3. Melindungi alat-alat tubuh dalam yang lemah.
4. Sebagai tempat melekatnya otototot rangka.
5. Menunjang tegaknya tubuh.
6. Tempat pembentukan sel-sel darah.
7. Sebagai tempat penimbunan mineral.

Proses Penulangan (Osifikasi)Rangka pada manusia mulai terbentuk lengkap pada akhir bulan kedua, atau awal bulan ketiga dari kehamilan. Semua rangka tersebut masih dalam bentuk kartilago. Rangka ini berasal dari jaringan ikat embrional atau mesenkim. Setelah kartilago terbentuk, rongga yang ada di tengahnya akan segera berisi sel-sel pembentuk tulang atau osteoblast. Sel-sel ini juga menempati jaringan pengikat di sekeliling rongga. Sel-sel tulang terbentuk secara konsentris, artinya pembentukannya bermula dari arah dalam terus keluar mengelilingi pusat. Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari suatu pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk satu sistem yang disebut sistem Havers. Di antara sel-sel tulang terdapat zat sela atau matriks yang tersusun atas senyawa protein. Pembuluh darah dari sistem Havers ini bercabang-cabang menuju ke matriks, mengangkut zat fosfor, dan pengerasan tulang ini dinamakan osifikasi atau penulangan. Bila matriks tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons. Bila matriksnya padat dan rapat, maka akan terbentuk tulang kompak atau tulang keras.
Bagian-Bagian Tulang Pipa

1. Epifise: bagian ujung tulang yang terdiri atas tulang rawan.
2. Diafise: bagian tengah yang memanjang dan di pusatnya terdapat rongga berisi sumsum tulang. Rongga ini terbentuk karena aktivitas osteoblas atau perombak sel-sel tulang.
3. Cakraepifise: bagian sempit di antara epifise dan diafise. Bagian ini terdiri atas tulang rawan yang kaya osteoblas. Pada orang dewasa yang tidak tumbuh meninggi lagi, bagian ini sudah menulang semua.

Bentuk Tulang1. Tulang pipa (tulang panjang). Contoh: tulang paha, tulang betis
2. Tulang pendek. Contoh: tulang telapak tangan
3. Tulang pipih. Contoh: tulang belikat, tulang rusuk

Macam-Macam Tulang:
1. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi: tulang rawan (kartilago) dan tulang keras.
2. Berdasarkan struktur tulangnya, tulang dapat dibedakan menjadi: tulang kompak dan tulang spons.
3. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi: tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek.

1. Tulang Keras atau Tulang Sejati (Osteon)Tulang merupakan jaringan pengikat yang tersusun oleh sel tulang (osteoblas) yang menghasilkan matriks yang mengandung endapan zat kapur, sehingga matriksnya menjadi lebih keras dibanding dengan tulang rawan. Berdasarkan matriksnya, tulang keras dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu tulang kompak dan tulang spons.
a. Tulang kompak: Matriks tersusun rapat dan padat, mengandung senyawa kapur dan fosfat. Pada tulang ini sel-sel tulang tersusun membentuk suatu sistem yang disebut sistem Havers. Di bagian tengah tulang terdapat saluran yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfe, dan saraf, dan di sekeliling saluran terdapat lapisan sel tulang yang tersusun konsentris
b. Tulang spons: Matriks berongga tersusun atas anyaman trabeculae (semacam pecahan genting) yang pipih dan mengandung serabut kolagen. Ronggarongga yang ada pada tulang spons diisi oleh jaringan.
2. Tulang Rawan (Kartilago)Sel tulang rawan disebut kondrosit, yang dibentuk oleh kondroblas. Kartilago dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a. Kartilago hialin: matriks transparan, serabut kolagen, bersifat lentur. Contoh: pada permukaan persendian, laring, trakea, bronki, rangka janin, ujung tulang rusuk.
b. Kartilago elastis: matriks kekuningan, serabut elastis kuning bersifat elastis. Contoh: pada daun telinga membran niktitans, saluran eustachius, epiglotis dan faring.
c. Kartilago fibrosa: matriks keruh dan gelap, serabut kolagen putih bersifat kokoh dan kuat. Contoh: pada tempat pertautan tendon atau ligamentum pada tulang dekat permukaan persendian, tulang di antara tulang kemaluan, dan di antara tulang belakang.
Read More...

gametogenesis

http://rizkamaster.blogspot.com/2009/03/gametogenesis.html
GAMETOGENESIS
Gametogenesis adalah proses pembuatan gamet; pada jantan disebut denagn spermatogenesis dam pada betina disebut oogenesis. Proses dari gametogenesis ini, baik spermatogenesis maupun oogenesis dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambaran proses diatas jika melibatkan jumlah kromosomnya dapat dijelaskan pula sebagai berikut:
Picture1
Gambar 1. spermatogenesis dan oogenesis
Perhatikan pembelahan pada meiosis I !!!!
Pembelahan pada meosis I pada oogenesis ,terjadi secara asimetris (menghasilkan oosit berukuran besar dan kecil), hal ini yang menyebabkan terjadinya polosit. Pada oosit yang berukuran kecil, volume sitoplasmanya lebih kecil dari volume intinya sehingga oosit tersebut tidak lagi dapat melakukan pembelahan sehingga terdegenerasi dan disebutlah polosit. pada meiosis 1 hanya terbentuk satu polosit sedangkan pada meiosis 2 terbentuk 2 polosit sehingga hasil akhirnya yaitusatu sel telur dan 2 polosit.
Perbedaan antara oogenesis dan spermatogenesis akan dibahas lebih lanjut.
Perkembangan Reproduksi Manusia
Jika kita sebutkan satu persatu bagian-bagian reproduksi yang terdapat pada video tersebut, maka bagian-bagian tersebut bisa digambarkan sebagai berikut:
reproduksi-wanita-300x225

Gambar 2. sistem reproduksi wanita
1. Ovarium
Di dalam ovarium berlangsung proses ovulasi dan sekresi. Ovualsi adalah proses pengeluaran sel telur dari ovarium (perhatikan kembali video!). sedangkan pada sekresi, zat yang disekresikan yaitu hormon estrogen dan progesteron
Pada proses ovulasi, hormon yang berpengaruh adalah progesteron. ovulasi dibagi menjadi dua jenis yaitu alami dan induksi
Ovulasi alami adalah ovulasi yang terjadi secara spontan; tidak membutuhkan rangsangan/ faktor apapun untuk bisa mengeluarkan ovum. Contoh: manusia
Ovulasi induksi adalh ovulasi yang terajdi karena adanya rangsangan dari luar, contoh: sentuhan terhadap vagina kelinci bisa menyebabkan kelinci tersebut berovulasi.
Proses ovulasi atau pelepasan sel telur ini tentunya terlebih dahulu didahului oleh proses pembuatan sel telur itu sendiri, proses tersebut dinamakan Oogenesis.
Pada proses oogenesis, hormon yang berpengaruh yaitu FSH dan LH. Kedua hormon ini dihasilkan di hipofisis bagian posterior (depan). Sekilas proses ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar. 3 Oogenesis
Sebenarnya saat kita (perempuan) masih berada di dalam kandungan, tepatnya pada bulan ke-5, Sel germinativum di ovarium bayi akan membelah secara mitosis menjadi sel-sel oogonium. Pada masa janin tersebut terdapat sekitar 1 juta oogonium di dua ovariumnya. Dan saat bayi perempuan tersebut lahir, oogonium menjadi 400 ribu dan akan berkurang lagi saat dia mengalami menstruasi pertamanya (menjadi 400).
Salah satu dari 400ribu oogonium di dalam janin akan mengalami masa tumbuh dan berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer ini kemudian mengalami dorman (fase istirahat) beberapa tahun hingga anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Kemudian memasuki usia pubertasnya sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer ini untuk melanjutkan proses oogenesisnya yaitu oosit primer mengalami meiosis 1 menghasilkan oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran kecil). meosis kedua, yang menghasilkan satu ovum dan dua polosit, hanya akan terjadi jika terjadi fertilisasi. jika tidak terjadi fertilisasi maka sel telur yang matang tersebut akan luruh, yang dinamakan dengan menstruasi.

http://iqbalali.com/2008/02/01/spermatogenesis-vs-oogenesis/
. Spermatogenesis
Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone (Wildan yatim, 1990).
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1.Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer.
Spermatosit Primer
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masak. Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin wanita “X”. Apabila salah satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel somatik manusia yang 23 pasang kromosom itu akan dipertahankan. Spermatozoa masak terdiri dari :
Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya, tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang mempermudah fertilisasi ovum.
Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.
Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.
Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas defern dan ductus ejakulotorius.
Picture2
sumber, www.embryology.ch
2. Oogenesis
1. Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
2. Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3. Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
4.Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain (pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda.
5. Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
II.2.3. Fertilisasi
Menurut Sri Sudarwati (1990) fertilisasi merupakan proses peleburan dua macam gamet sehingga terbentuk suatu individu baru dengan sifat genetic yang berasal dari kedua parentalnya. Sedangkan menurut Wildan Yatim (1990) fertilisasi merupakan masuknya spermatozoa kedalam ovum. Setelah spermatozoa masuk, ovum dapat tumbuh menjadi individu baru.
Spermatozoa yang mengelilingi ovum akan menghasilkan enzim hialuronidase, yaitu enzim yang memecah protoplasma pelindung ovum agar dapat menembus ovum dengan sedikit lebih mudah. Enzim tersebut merusak korona radiata dan memudahkan penembusan zona pellucida hanya untuk satu sperma saja. Badan dan ekor sperma terpisah dari kepala segera setelah masuk ke dalam ovum. Segera setelah kedua sel bersatu, kumparan kutub kedua dalam inti (nukleus) ovum mengalami pembelahan meiosis kedua dan mampu bersatu dengan inti sperma, sehingga terbentuk kromosom diploid (2n).
Picture3
Peperangan antara Sperma dan Ovum telah terjadi semenjak dulu kala, dan akibat dari peperangan ini, banyak sekali bayi-bayi baru dilahirkan ke dunia, hehe. (memeskipun banyak juga kasus peperangan di luar nikah, lho?)


Read More...

 

Reader Community