http://rizkamaster.blogspot.com/2009/03/gametogenesis.html
GAMETOGENESIS
Gametogenesis adalah proses pembuatan gamet; pada jantan disebut denagn spermatogenesis dam pada betina disebut oogenesis. Proses dari gametogenesis ini, baik spermatogenesis maupun oogenesis dapat dijelaskan sebagai berikut:
Gambaran proses diatas jika melibatkan jumlah kromosomnya dapat dijelaskan pula sebagai berikut:
Gambar 1. spermatogenesis dan oogenesis
Perhatikan pembelahan pada meiosis I !!!!
Pembelahan pada meosis I pada oogenesis ,terjadi secara asimetris (menghasilkan oosit berukuran besar dan kecil), hal ini yang menyebabkan terjadinya polosit. Pada oosit yang berukuran kecil, volume sitoplasmanya lebih kecil dari volume intinya sehingga oosit tersebut tidak lagi dapat melakukan pembelahan sehingga terdegenerasi dan disebutlah polosit. pada meiosis 1 hanya terbentuk satu polosit sedangkan pada meiosis 2 terbentuk 2 polosit sehingga hasil akhirnya yaitusatu sel telur dan 2 polosit.
Perbedaan antara oogenesis dan spermatogenesis akan dibahas lebih lanjut.
Perkembangan Reproduksi Manusia
Jika kita sebutkan satu persatu bagian-bagian reproduksi yang terdapat pada video tersebut, maka bagian-bagian tersebut bisa digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. sistem reproduksi wanita
1. Ovarium
Di dalam ovarium berlangsung proses ovulasi dan sekresi. Ovualsi adalah proses pengeluaran sel telur dari ovarium (perhatikan kembali video!). sedangkan pada sekresi, zat yang disekresikan yaitu hormon estrogen dan progesteron
Pada proses ovulasi, hormon yang berpengaruh adalah progesteron. ovulasi dibagi menjadi dua jenis yaitu alami dan induksi
Ovulasi alami adalah ovulasi yang terjadi secara spontan; tidak membutuhkan rangsangan/ faktor apapun untuk bisa mengeluarkan ovum. Contoh: manusia
Ovulasi induksi adalh ovulasi yang terajdi karena adanya rangsangan dari luar, contoh: sentuhan terhadap vagina kelinci bisa menyebabkan kelinci tersebut berovulasi.
Proses ovulasi atau pelepasan sel telur ini tentunya terlebih dahulu didahului oleh proses pembuatan sel telur itu sendiri, proses tersebut dinamakan Oogenesis.
Pada proses oogenesis, hormon yang berpengaruh yaitu FSH dan LH. Kedua hormon ini dihasilkan di hipofisis bagian posterior (depan). Sekilas proses ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar. 3 Oogenesis
Sebenarnya saat kita (perempuan) masih berada di dalam kandungan, tepatnya pada bulan ke-5, Sel germinativum di ovarium bayi akan membelah secara mitosis menjadi sel-sel oogonium. Pada masa janin tersebut terdapat sekitar 1 juta oogonium di dua ovariumnya. Dan saat bayi perempuan tersebut lahir, oogonium menjadi 400 ribu dan akan berkurang lagi saat dia mengalami menstruasi pertamanya (menjadi 400).
Salah satu dari 400ribu oogonium di dalam janin akan mengalami masa tumbuh dan berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer ini kemudian mengalami dorman (fase istirahat) beberapa tahun hingga anak perempuan tersebut mengalami pubertas. Kemudian memasuki usia pubertasnya sekresi hormon estrogen akan memacu oosit primer ini untuk melanjutkan proses oogenesisnya yaitu oosit primer mengalami meiosis 1 menghasilkan oosit sekunder (berukuran besar) dan polosit primer (berukuran kecil). meosis kedua, yang menghasilkan satu ovum dan dua polosit, hanya akan terjadi jika terjadi fertilisasi. jika tidak terjadi fertilisasi maka sel telur yang matang tersebut akan luruh, yang dinamakan dengan menstruasi.
http://iqbalali.com/2008/02/01/spermatogenesis-vs-oogenesis/
. Spermatogenesis
Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone (Wildan yatim, 1990).
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :
1.Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer.
Spermatosit Primer
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan sesame lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masak. Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin wanita “X”. Apabila salah satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel somatik manusia yang 23 pasang kromosom itu akan dipertahankan. Spermatozoa masak terdiri dari :
Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya, tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang mempermudah fertilisasi ovum.
Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.
Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.
Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas defern dan ductus ejakulotorius.
sumber, www.embryology.ch
2. Oogenesis
1. Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
2. Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
3. Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa gen-gen yang disebut DNA.
4.Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain (pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda.
5. Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi, sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung bahan genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
II.2.3. Fertilisasi
Menurut Sri Sudarwati (1990) fertilisasi merupakan proses peleburan dua macam gamet sehingga terbentuk suatu individu baru dengan sifat genetic yang berasal dari kedua parentalnya. Sedangkan menurut Wildan Yatim (1990) fertilisasi merupakan masuknya spermatozoa kedalam ovum. Setelah spermatozoa masuk, ovum dapat tumbuh menjadi individu baru.
Spermatozoa yang mengelilingi ovum akan menghasilkan enzim hialuronidase, yaitu enzim yang memecah protoplasma pelindung ovum agar dapat menembus ovum dengan sedikit lebih mudah. Enzim tersebut merusak korona radiata dan memudahkan penembusan zona pellucida hanya untuk satu sperma saja. Badan dan ekor sperma terpisah dari kepala segera setelah masuk ke dalam ovum. Segera setelah kedua sel bersatu, kumparan kutub kedua dalam inti (nukleus) ovum mengalami pembelahan meiosis kedua dan mampu bersatu dengan inti sperma, sehingga terbentuk kromosom diploid (2n).
Peperangan antara Sperma dan Ovum telah terjadi semenjak dulu kala, dan akibat dari peperangan ini, banyak sekali bayi-bayi baru dilahirkan ke dunia, hehe. (memeskipun banyak juga kasus peperangan di luar nikah, lho?)