KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
A. PENGERTIAN KLASIFIKASI
Klasifikasi adalah pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan persamaan ciri (keseragaman), perbedaan ciri (keanekaragaman), cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran, dan sebagainya.
B. DASAR-DASAR KLASIFIKASI
Dasar yang digunakan dalam klasifikasi antara lain : berdasarkan persamaan, berdasarkan perbedaan, berdasarkan manfaat, berdasarkan ciri morfologi dan anatomi, berdasarkan ciri biokimia, atau ciri yang lain.
Contoh :
Berdasarkan ukuran tubuhnya, Tumbuhan dikelompokan menjadi : pohon, perdu dan semak.
Berdasarkan lingkungan tempat hidupnya, Tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan yang hidup dilingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup dilingkungan air (hidrofit) dan tumbuhan yang hidup dilingkungan lembab (higrofit).
Berdasarkan manfaatnya, Tumbuhan dikelompokan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias dsb.
Berdasarkan jenis makanannya, Hewan dikelompokan menjadi : hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dan hewan pemakan keduanya (omnivora)
C. TUJUAN KLASIFIKASI
Tujuan dilakukannya klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup, antara lain untuk :
Menyederhanakan obyek studi, sehingga mempermudah dalam mempelajari.
mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup maupun manfaatnya.
mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.
mengetahui hibungan kekerabatan antar makhluk hidup,
mengetahui perkembangan evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya
D. PERKEMBANGAN SISTEM KLASIFIKASI
Sistem Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dulu. Ahli filosof Yunani, Aristoteles (384-322 SM) mengelompokkan makhluk hidup ke dalam dua kelompok besar yaitu kelompok hewan (animalia) dan kelompok tumbuhan (plantae), namun keberadaan organisme mikroskopis belum dikenal pada saat itu. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus mengalami kemajuan seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sistem klasifikasi makhluk hidup dikelompokan dalam satu-satuan kelompok besar yang disebut kingdom. Sistem kingdom yang pertama diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Sistem kingdom pun terus mengalami perubahan dan perbaikan hingga sekarang dan sering menjadi pro dan kontra bagi para ilmuwan.
1. Sistem Dua kingdom
Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Ciri–ciri : memiliki dinding sel, berklorofil, mampu berfotosintesis
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Ciri–ciri : tidak memiliki dinding sel, tidak berklorofil, mampu bergerak bebas.
Sistem ini dikembangkan oleh ilmuwan Swedia yaitu Carolus Linnaeus tahun 1735.
2. Sistem Tiga Kingdom
Kingdom Animalia (Dunia Hewan), Ciri : heterotrof, eukariot multiseluler
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan), Ciri : autotrof, eukariot multiseluler, reproduksi dengan spora
Kingdom Protista (Organisme bersel satu atau uniseluler dan organisme multiseluler sederhana).
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman (Ernst Haeckel) tahun 1866.
3. Sistem Empat Kingdom
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Kingdom Protista
Kingdom Monera, ciri-ciri memiliki inti tanpa membran inti (prokariotik)
Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika (Herbert Copeland) tahun 1956.
4. Sistem Lima Kingdom
Kingdom Monera
Kingdom Protista
Kingdom Fungi (Dunia Jamur), Ciri : eukariotik, heterotrof, tidak berklorofil, dinding sel dari zat kitin.
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika (Robert H. Whittaker) tahun 1969.
5. Sistem Enam Kingdom
Pada tahun 1970-an seorang mikrobiologi bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut Eubacteria.
Kingdom Animalia (Dunia Hewan)
Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
Kingdom Protista
Kingdom Mycota (Dunia Jamur)
Kingdom Eubacteria
Kingdom Archaebacteria
Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi standar adalah sistem Lima Kingdom yang ditemukan oleh Whittaker.
Berikut ini adalah ciri-ciri umum organisme yang masuk ke dalam klasifikasi 5 kingdom.
a. MONERA
Monera adalah mahkluk hidup yang tidak membran inti (organisme prokariot). Meskipun tidak memiliki membran inti, organisme ini memiliki bahan inti. Bahan inti itu berupa asam inti atau DNA (deoxyribo nucleic acid atau asam deoksiribonukleat). Kelompok Monera ini terdiri dari Eubacteria (selama ini kita mengenalnya sebagai bakteri) dan Archaebacteria (bakteri yang hidup pada habitat ekstrim).
b. PROTISTA
Protista adalah kingdom mahkluk hidup yang terdiri dari satu sel atau banyak sel yang memiliki membran inti (organisme eukariot). Protista dikelompokan secara seerhana seperti protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur.
c. FUNGI (JAMUR)
Fungi atau jamur merupakan kingdom mahkluk hidup yang tidak memiliki kloroplas. Tubuh jamur ada yang terdiri dari satu sel, berbentuk benang, atau tersusun dari kumpulan benang. Dinding selnya terdiri dari zat kitin. Oleh karena itu jamur tidak dapat dikelompokkan dalam dunia hewan atau tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air (Oomycota).
d. PLANTAE (TUMBUHAN)
Plantae atau kingdom tumbuhan adalah mahkluk hidup bersel banyak yang mempunyai kloroplas. Di dalam kloroplas terkandung klorofil. Oleh karena memiliki klorofil, maka tumbuhan dapat melakukan fotosintesis. Sel tumbuhan termasuk eukariot (memiliki membran inti) dan dinding selnya tersusun dari selulosa. Tumbuhan umumnya memiliki akar, batang, dan daun, kecuali beberapa jenis tumbuhan yang memiliki akar semu (rizoid), seperti pada briophyta (tumbuhan lumut). Perkembangbiakan tumbuhan terjadi secara kawin maupun tak kawin.
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
e. ANIMALIA
Animalia adalah kingdom hewan. Sel-selnya mempunyai membran inti (eukariot) dan tidak memiliki kloroplas. Selain itu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Berbeda dengan tumbuhan, hewan dapat bergerak aktif dan memiliki sitem saraf.
Pembagian hewan berdasarkan :
1. Makanannya :
a. Herbivore
Adalah golongan hewan pemakan tumbuhan hijau. Memiliki gigi geraham depan (dens premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang kuat dan banyak. Memiliki gigi seri (dens incisivus) yang tajam. Tidak mempunyai gigi taring (dens caninus). Memiliki enzim selulase.
Contoh : Hewan Mammalia yang hidup di padang rumput.
b. Carnivore
Adalah golongan hewan pemakan daging. Memiliki gigi taring (dens caninus) yang tajam. Memiliki kuku yang tajam Memiliki sisi rahang dan ujung gigi geraham yang saling bertemu. Ex : Singa, Harimau, Kucing, Buaya dll.
c. Omnivore
Adalah golongan gewan pemakan daging dan tumbuhan hijau (pamakan segala). Memiliki sifat perpaduan antara herbivore dan carnivore. Ex : Musang, Beruang, Ayam, Tikus dll.
d. Insectivore
Adalah golongan hewan pemakan serangga. Ex : Cecak, Kadal,Bunglon, Kelelawar dll.
2. Ada tidaknya tulang belakang :
a. Invertebrata yaitu golongan hewan yang tidak mempunyai tulang belakang. Dibagi menjadi 9 phyllum/filum yaitu :
1) Porifera (hewan berpori), contoh : Spongia sp/hewan spon.
2) Coelenterata (hewan berongga), contoh : Hydra viridis, Aurelia aurita (ubur-ubur).
3) Platyhelminthes (cacing pipih), contoh : Planaria maculate, Tania saginat (cacing pita) pada manusia dan sapi.
4) Nemathelminthes (cacing gilig), contoh : Ascaris lumbricoides, Acylostoma duodenale/cacing tambang pada usus duabelas jari manusia.
5) Annelida (cacing gelang), contoh : Hirudo medicinalis/lintah, Lumbricus terrestris (cacing tanah).
6) Mollusca (hewan bertubuh lunak), contoh : Achatina fulica/siput, Octopus sp (gurita).
7) Arthropoda (hewan berbuku-buku), dibagi menjadi 4 kelas yaitu :
a) Insect (serangga), contoh : Hetaerina america/capung,
b) Crustacea (udang-udangan), contoh : Ceonobita clypeatus (kelomang)
c) Arachnida (laba-laba), contoh : Eurypelma californica (laba-laba)
d) Myriapoda (lipan), contoh : Scolopendra subspinipes/kelabang (lipan)
Echinodermata (hewan berkulit duri), dibagi menjadi 5 kelas yaitu :
a) Asteriodea (bintang laut), contoh : Dermaterias imbricate dan Asterias vulgaris (bintang laut)
b) Echinoidea (landak laut), contoh : Diadema antillarum (landak laut), Echinos esculentus (bulu babi berbulu pendek)
c) Holothuroidea (teripang), contoh : Holothuria scabra (teripang), Curcuma planci (mentimun laut).
d) Crinoidea (lilia laut), contoh : Lamprometra palmata (lilia laut),
b. Vertebrata yaitu golongan hewan yang mempunyai ruas-ruas tulang belakang. Dibagi menjadi 5 kelas yaitu :
1) Pisces (ikan), contoh : Osteoglossum bicirhosum (ikan Arwana).
2) Amphibia (katak), contoh : Rana sp
3) Reptilia (hewan melata/merayap), contoh : ular, kadal, bunglon
4) Aves (unggas), contoh : Aquila achrysaeto (rajawali)
5) Mammalia (hewan memiliki kelenjar mammae), contoh : sapi,kambing, orang utan
E. MACAM-MACAM SISTEM KLASIFIKASI
1. Klasifikasi Sistem Alami
Klasifikasi sistem alami dirintis oleh Michael Adams dan Jean Baptiste de Lamarck. Sistem ini menghendaki terbentuknya kelompok-kelompok takson yang alami. Artinya anggota-anggota yang membentuk unit takson terjadi secara alamiah atau sewajarnya seperti yang dikehendaki oleh alam.
Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan dan perbedaan morfologi (bentuk luar tubuh) secara alami atau wajar.
Contoh, hewan berkaki dua, berkaki empat, tidak berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip, hewan berbulu, bersisik, berambut dan lain-lain. Sedangkan pada tumbuhan, ada kelompok tumbuhan berkeping biji satu, berkeping biji dua.
2. Klasifikasi Sistem Buatan (Artifisial)
Sistem Artifisial adalah klasifikasi yang menggunakan satu atau dua ciri pada makhluk hidup. Sistem ini disusun dengan menggunakan ciri-ciri atau sifat-sifat yang sesuai dengan kehendak manusia, atau sifat lainnya. Misalnya klasifikasi tumbuhan dapat menggunakan dasar habitat (tempat hidup), habitus atau berdasarkan perawakan (berupa pohon, perdu, semak, ternak dan memanjat).
Tokoh sistem Artifisial antara lain Aristoteles yang membagi makhluk hidup menjadi dua kelompok, yaitu tumbuhan (plantae) dan hewan (animalia). Ia pun membagi tumbuhan menjadi kelompok pohon, perdu, semak, terna serta memanjat. Tokoh lainnya adalah Carolus Linnaeus yang mengelompokkan tumbuhan berdasarkan alat reproduksinya.
3. Klasifikasi Sistem Filogenetik
Klasifikasi sistem filogenetik muncul setelah teori evolusi dikemukakan oleh para ahli biologi. Pertama kali dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859. Menurut Darwin, terdapat hubungan antara klasifikasi dengan evolusi.
Sistem filogenetik disusun berdasarkan jauh dekatnya kekerabatan antara takson yang satu dengan yang lainnya. Selain mencerminkan persamaan dan perbedaan sifat morfologi dan anatomi maupun fisiologinya, sistem ini pun menjelaskan mengapa makhluk hidup semuanya memiliki kesamaan molekul dan biokimia, tetapi berbeda-beda dalam bentuk susunan dan fungsinya pada setiap makhluk hidup.
Jadi pada dasarnya, klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, faal, tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada hubungan evolusioner sejak jenis nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya.
F. LANGKAH-LANGKAH KLASIFIKASI
Beberapa ahli biologi telah mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan sifat atau karakteristiknya, sehingga kadang ada perbedaan dalam pengelompokan makhluk hidup tersebut.
Langkah atau tahapan dalam klasifikasi makhluk hidup antara lain :
1. Pencandraan atau Identifikasi
Identifikasi mahluk hidup berarti suatu usaha menemukan identitas suatu mahluk hidup. Identifikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. cara yang paling pouler yakni dengan membandingkan tumbuhan / hewan yang ingin diketahui dengan gambar didalam buku atau antara tumbuhan dengan material herbarium yang sudah diketahui identitasnya.
Identifikasi pada hewan dapat dilihat melalui bagian tubuh yang menunjukkan sifat – sifat khusus penunjuk adanya keanekaragam morfologis, antara lain: susunan kulit dan modifikasinya, susunan alat gerak, susunan bagian – bagian tubuh (kepala – badan – ekor) dan modifikasi hubungannya, susunan endoskeleton , susunan gigi, lubang hidung, susunan alat pendengaran bagian luar, susunan mata, dan lain – lain.
Identifikasi pada tumbuhan dapat dilakukan dengan melihat bagian tubuh tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai penunjuk adanya keanekaragaman tumbuhan, misalnya sifat – sifat morfologi yang ditampakkan oleh: 1. Daun (tata daun , bentuk daun , bentuk tepi daun, pangkal dan ujung daun, pertulangan daun, sifat – sifat permukaan daun). 2. Bunga (Bagian – bagian bunga, Bagian organisasi bunga, Tata dan susunan bunga). 3. Buah, ranting, kulit batang, dan sifat akar tumbuhan.
Tujuan dari identifikasi ini antara lain : untuk mengetahui ciri-ciri yang ada, mengetahui kedudukan taksonnya, dan mengetahui nama jenisnya (species).
Pada umumnya cara yang digunakan dalam identifikasi adalah dengan menggunakan kunci dikotomis atau kunci determinasi.
Contoh Kunci Dikotomis sederhana :
1. a. Tanaman bergetah ……………………………. ………………………………… 27
b. Tanaman tanpa getah ……….. ……………………………. ………………….. 2
2. a. Daun berbentuk ginjal atau jantung, bertulang menjari,
tepi daun beringgit atau berlekuk, merayap, rumput-rumputan
yang muda berakar…………………… …………………………… Umbeliferae.
b. Daun tidak berbentuk ginjal atau jantung ………………………………… 3
3. a. Mempunyai seludang daun yang memeluk batang,
kadang-kadang mempunyai selaput bumbung yang
memeluk batang ………………………….……………………………………….. 4
b. tidak ada seludang daun yang jelas ………………………………………… 8
4. a. Tulang lateral banyak sekali, lurus dan sejajar, tegak lurus,
atau bersudut besar dengan ibu tulang daun ……………………………….30
b. tulang lateral tidak demikian …………………………………………………. 5
5. a. batang berdaun tegak, berputar serupa tangan …………..Zingiberaceae
b. Batang tidak demikian …………………………………………………………. 6
6. a. Batang dengan banyak buku yang berselaput bumbung
pipih di dalam ketiak daun ….. ….……………………………….. Polygonaceae
b. Tidak ada selaput bumbung pada ketiak daun, seludang
berbentuk sendiri oleh tangkai daun ………………………………………..….7
7. a. Bakal buah menumpang( diatas). Bunga sedikit atau
banyak tersendiri didalam daun pelindung yang terlipat …………………………………………………………….. Commelinaceae
b. bakal buah tidak terlindung diantara dua pelindung …………Cannaceae
8. a. Daun berbentuk kupu-kupu membelah dua ………………Caesalpiniaceae
b. Daun tidak berbentuk kupu-kupu ……………………………………………… 9
9. a. Daun memanjang dengan tulang daun sejajar …………………………….. 10
b. Susunan tulang daun menjari atau menyirip ………………………………. 11
10 a. Tepi daun berduri tempel ………………………………………………………. 31
b. Tanaman yang tidak berduri, tidak berduri tempel …………….. Liliaceae
11.a. Daun menumpu meninggalkan bekas yang berbentuk
cincin melingkari cabang, bunganya besar, tunggal ……… Magnoliaceae
b. tidak ada bekas yang berbentuk cincin ……………………………………….12
12. a. Kelopak bunga dengan banyak kelenjar yang berbentuk
tombol atau berbentuk rambut ……………………………………………………32
b. kelopak tanpa kelenjar …………………………………………………………. 13
13. a. Cabang pipih, beruas, bergaris melintang yang halus, anak daun dan bunga terletak berselingan pada batang ……… Poligonaceae
b. Cabang tidak demikian ……………………………………………………………14
14. a. ujung ranting dan bawah daun tertutup oleh sisik ……………………… 15
b. Ujung ranting dan bawah daun tidak bersisik …………………………… 16
15. a. Daun dan pangkal daun berbentuk jantung dan bertulang
menjari ………..……………………………………………………………… Malvaceae
b. Daun dan pangkal daun yang membulat bertulang menyirip ……….. 33
16. a. Berduri atau berduri tempel ………………………………………………….. 17
b. Tidak berduri maupun berduri tempel …………………………………….. 22
17 a. Rumput-rumputan ………………………………………………………………. 34
b. tanaman berkayu ……………………………………………………………….. 18
18 a. Tangkai daun melebar, beruas nyata dengan helaian daun ………….. 35
b. tangkai daun tidak melebar dan tidak beruas, helaian daun
dengan atau tanpa kelenjar minyak ……….……………………………………19
19 a. Tulang daun lateral terbesar melengkung menuju ke ujung …………. 36
b. daun bertulang menyirip, tidak pada setiap pangkal daun
ada duri pendek yang melengkung dan mudah rontok ……………….. 20
20. a. bunga kerap kali terkumpul tiga-tiga, tiap bunga tumbuh
melekat dengan ibu tulang daun pelindung bersangkutan
yang besar dan berwarna …………………………………….. Nyctaginaceae
b. Bunga tidak terkumpul tiga-tiga, tanpa daun pelindung ……………… 22
21 a. Mahkota bunga berdekatan jelas. Tanaman kerap kali
dengan duri kecil yang banyak…………………………………….. Solanaceae
b. Tidak mempunayai mahkota bunga. Tumbuhan berduri …………………………………………………………………Flacortiaceae
22 a. Bunga bongkol didukung oleh daun pembalut terdiri atas
banyak daun pelindung……………………………………………….…. Compositae
b. Bunga tidak dalam bongkol dengan pembalut terdiri atas
banyak daun pelindung………………………………………………………….. 23
23 a. Bunga tertanam pada puncak tangkai daun yang mempunyai
dua kelenjar pada pangkal …………………..………………………….Turneraceae
b. Bunga tidak tertanam dalam tangkai daun …………………………………. 24
24 a. Bakal buah tenggelam ……………………………………………………………. 25
b. bakal buah menumpang………………………………………………………….. 36
25 a. Pohon atau perdu …………………………………………………………………. 26
b. rumput-rumputan atau pohon …………………………………….Onagraceae
26 a. Ujung kelopak bangun piala, mudah rontok, daun bila
diremas-remas harum ……………………….…………………………..Myrtaceae
b. ciri tidak seperti diatas ………………………………………….Locythidiaceae
27 a. Rumput-rumputan (herba) ……………………………………………………. 28
b. Setengah perdu atau pohon ……………………………………………………. 37
28 a. Bunga daun ungu atau kuning, kecil terdapat dalam
bongkol yang didukung bersama oleh daun pembalut
yang sama besarnya …………………………………………………. Compositae
b. Bunga Besar tidak Dalam bongkol …………………………………………… 29
29 a. Tabung mahkota panjang, tipis silindris, pada puncaknya
dengan tajuk membuka berbentuk bintang. Kepala sari
melekat menjadi tabung ……………………………………………Campanulaceae
b. Tabung mahkota keatas melebar menjadi berbentuk
trompet tanpa tajuk. Tangkai sari berlepasan …………….. Convolvulaceae
30. Tidak dilanjutkan
31. Tidak dilanjutkan
32. Tidak dilanjutkan
33. Tidak dilanjutkan
34. Tidak dilanjutkan
1a. Tanaman tanpa getah
2b. Daun tidak berbentuk ginjal atau jantung
3b. Tidak ada seludang daun yang jelas
8b. Daun tidak berbentuk kupu-kupu
9b. Susunan tulang daun menjari atau menyirip
11b. Tidak ada bekas yang berbentuk cincin
12b. Tidak ada kelenjar pada kelopak
13b. Cabang tidak pipih, beruas dan bergaris melintang yang halus
14a. Ujung ranting atau bawah daun tertutup dengan sisik
15a. Daun dan pangkal daun berbentuk jantung dan bertulang menjari (MALVACEAE)
Keterangan : Informasi lebih lanjut, lihat pada dokumen Determinasi.
2. Pengelompokan
Yaitu mengelompokkan jenis makhluk hidup sesuai dengan persamaan sifat dan ciri. Tingkatan dalam klasifikasi disebut takson.
Urutan Takson dari tingkat tertinggi ke terendah adalah :
1. Regnum/Kingdom (Dunia/Kerajaan)
2. Divisio/Phyllum (Tumbuhan/Hewan)
3. Classis (Kelas)
4. Ordo (Bangsa)
5. Familia (Suku)
6. Genus (Marga)
7. Species (Jenis)
Beberapa ahli biologi dalam mengelompokkan ada yang menggunakan takson perantara, yaitu antar takson utama. Apabila terletak di bawah takson utama ditambah awalan Sub-, sedangkan diatas takson utama ditambah awalan super. Misal : diantara takson Filum dan Classis terdapat takson Sub-Filum dan Super-Classis.
Keterangan :
*) Dari spesies menuju kingdom ( semakin tinggi takson )
- jumlah organisme (makhluk hidup) semakin banyak
- persamaan ciri antar makhluk hidup semakin sedikit
- perbedaan ciri antar makhluk hidup semakin banyak
- kekerabatannya semakin jauh
*) Dari kingdom menuju spesies, ( semakin rendah takson )
- jumlah organisme (makhluk hidup) semakin sedikit
- persamaan ciri antar makhluk hidup semakin banyak
- perbedaan ciri antar makhluk hidup semakin sedikit
- kekerabatannya semakin dekat
3. Pemberian Nama
Dalam pemberian nama mahluk hidup kita mengenal nama daerah (anjing, dog, dsb) dan nama ilmiah (ex: canine). Nama daerah hanya dapat dimengerti oleh penduduk di daerah itu. Nama Ilmiah digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia menggunakan bahasa latin/yang dilatinkan. Setiap organisme hanya memiliki satu nama yang sah.
Penamaan makhluk hidup dengan sistem binomial nomenklatur pertama kali diperkenalkan oleh oleh Carolus Linnaeus(1707-1778). Ia adalah seorang ahli ilmu pengetahuan alam dari Swedia.
Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang klasifikasi Makhluk Hidup disebut taksonomi.
Binomial nomenklatur adalah penamaan dengan dua kata latin atau yang dilatinkan.
Aturan penamaannya adalah :
1). Cara Menulis Nama Jenis (Species)
Ketentuan – ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis dengan sistem tata nama binomial adalah sebagai berikut:
a) terdiri dari dua kata tunggal (munfrad), kata pertama = nama genus sedangkan kata kedua = penunjuk jenis. huruf pertama dari kata yang menyebutkan marga (genus) ditulis dengan huruf besar, sedangkan untuk kata penunjuk spesies ditulis dengan huruf kecil semua . Contoh : Zea mays; Zea = genus; mays = spesies
b) Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik manual, harus diberi garis bawah pada kedua kata nama tersebut secara terpisah. Namun bila dicetak/print komputre harus memakai huruf miring (tanpa garis bawah). contoh: Zea mays bila dicetak print ; Zea mays bila diketik manual/tulis tangan..
c) Bila nama penunjuk jenis pada tumbuhan lebih dari dua kata , kata kedua dan seterusnya harus dirangkaikan dengan tanda penghubung. Contoh: Hibiscus rosa sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis atau Hibiscus rosa-sinensis
Jenis hewan yang terdiri dari tiga suku kata seperti :
Felis maniculata domestica (kucing jinak) tidak dirangkai dengan tanda penghubung sedang untuk varietas perhatikan contoh, Hibiscus sabdarifa varalba (rosela varietas putih).
Bila nama jenis itu diberikan untuk mengenang jasa orang yang menemukannya maka nama penemu dapat dicantumkan dengan menambah huruf (i) di belakangnya. contohnya antara lain tanaman pinus yang ditemukan oleh merkus, maka tanaman itu Pinus merkusii.
2) Nama Marga / Genus
Nama marga / genus tumbuhan maupun hewan terdiri atas satu kata tunggal yang dapat diambil dari kata apa saja, dapat dari nama hewan, tumbuhan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertama ditulis dengan huruf besar.
Contoh marga tumbuhan: Solanum (terung – terungan), marga hewan : Canis (anjing), Felis (Kucing).
Bila kita sudah mengetahui nama jenis (species), maka kita juga akan mengetahui nama genusnya.
Contoh : nama jenis Pinus merkusii, maka nama genusnya adalah Pinus.
3) Nama Suku / Famili
Nama Famili diambil dari nama genus organisme yang bersangkutan ditambah akhiran acceae bila itu tumbuhan dan idae bila itu hewan.
Tumbuhan Genus + acceae
Hewan Genus + idae
Contoh nama famili pada tumbuhan: famili Solanaceae dari solanum + aceae (terung – terungan). contoh nama famili hewan : Familia Canidae dari Canis + idae ; Famili Felidae dari Felis + idae
5) Nama Bangsa / Ordo
Nama Bangsa (ordo) diambil dari nama genus + ales , contoh : Zingiber + ales, menjadi ordo Zingiberales.
Beberapa hewan ada yang menggunakan nama genus yang diambil dari nama genus + iformes. Contoh : Columbia livia (burung merpati), Columbia + iformes menjadi Columbiiformes.
4) Nama Kelas
Beberapa pemberian nama kelas diambil dari nama genus + nae, contoh : Equisetum + nae, menjadi kelas Equisetinae.
Ada beberapa takson familia, ordo, classis, filum/devisio yang pemberian namanya tidak sesuai dengan aturan tersebut diatas. Hal ini didasarkan atas kriteria-kriteria yang lain.
1. Uniseluler atau multiseluler
2. Diploblastik atau tripoblastik.
3. Metameri atau non metameri.
4. Asimetri, simetri radial atau simetri bilateral.
5. Anggota tubuh berbuku-buku atau tidak.
6. Mempunyai kerangka luar atau kerangka dalam.
7. Mempunyai notokord atau tidak.
8. Bentuk dan letak sistem organ.
Posting Komentar